Daun Afrika – Taksonomi, Morfologi, Habitat, Sebaran, Faedah & Budidaya
Daun Afrika merupakan salah satu flora tropis yang dikenal dengan khasiatnya selaku obat herbal. Beberapa penduduk juga menyebut tumbuhan ini dengan ungkapan daun pahit sesuai dengan rasanya. Tumbuhan ini berasal dari benua Afrika dan sudah tersebar luas di tempat tropis lainnya.
Rasa pahit pada Daun Afrika menunjukkan adanya kandungan senyawa dan zat bermanfaat yang begitu banyak didalamnya. Pemanfaatan Daun Afrika paling banyak oleh penduduk ialah selaku obat herbal untuk mengatasi aneka macam macam penyakit.
Taksonomi
Daun Afrika dikenal dengan nama bitter leaf yang berarti daun pahit oleh masyarakatAfrika. Istilah daun pahit juga biasa digunakan oleh warga Indonesia untuk menyebut flora ini. Sementara di Malaysia Daun Afrika diberi nama Daun Kupu-Kupu.
Berikut ini ialah pembagian terstruktur mengenai ilmiah atau taksonomi dari tumbuhan Daun Afrika, yakni:
Kingdom | Plantae |
Divisi | Spermatophyta |
Sub-divisi | Angiospermae |
Kelas | Dicotyledone |
Ordo | Asterales |
Famili | Asteraceae |
Genus | Vernonia |
Spesies | Vernonia amygdalina |
Morfologi Daun Afrika
Daun Afrika atau bitter leaf ialah kalangan semak dengan bentuk atau morfologi yang cukup sukar diidentifikasi akrena tidak ada ciri yang mencolok dari struktur flora ini. Akan tetapi bila diamati lebih teliti, Daun Afrika dapat dikenali dengan mengacu apda ciri berikut ini:
1. Batang
Batang flora Daun Afrika mempunyai anatomi yang tidak jauh berlawanan dengan kalangan semak yang lain. Bagian ini mempunyai ukuran kecil dan mampu berkembang sampai ketinggian antara 7 hingga 10 meter. Pertumbuhan batang tegak lurus ke atas dan strukturnya tidak begitu besar lengan berkuasa.
Warna kulit batang Daun Afrika adalah bubuk-debu dan sedikit kecokelatan. Tumbuhan ini mempunyai percabangan yang lumayan banyak., akan tetapi cabangnya tidak begitu mencolok sebab selain tidak terlalu panjang, kondisinya juga rapuh. Warna cabang Daun Afrika ialah hijau dan kadang sedikit cokelat ketika telah tua.
Batang Daun Afrika bahu-membahu merupakan batang berkayu dengan penampang berbentuk bulat. Saat usia tumbuhan sudah renta maka warna batangnya akan berubah menjadi cokelat kotor. Sedangkan jenis akar flora yang dimiliki oleh daun pahit ini yaitu akar tunggang.
2. Daun
Daun Afrika memiliki daun dengan tata cara pertulangan menyirip. Bagian ini berbentuk agak lonjong dengan ukuran panjang sekitar 10 hingga 15 cm dan lebarnya antara 4 sampai 5 cm. Pertulangan daunnya terlihat terperinci dan tulang yang berada di tengah mempunyai warna agak kemerah-merahan.
Tekstur daun flora ini cukup lembut baik pada bagian atas ataupun bawahnya. Bagian ujung dan akrab pangkal daun berbentuk meruncing. Sedangkan tepi daun memiliki tekstur bergerigi dan keseluruhan daunnya berwarna hijau.
Habitat Daun Afrika
Daun Afrika yaitu tumbuhan yang berasal dari wilayah Afrika. Tumbuhan ini berkembang dengan baik di lingkungan tropis Afrika dengan pasokan cahaya matahari cukup disertai kelembaban tanah yang tinggi. Selain itu Daun Afrika juga dapat tumbuh optimal pada tanah yang kaya akan kandungan humus.
Tumbuhan yang dijuluki bitter leaf ini mampu hidup pada banyak sekali keadaan tanah. Biasanya Daun Afrika didapatkan berkembang di sepanjang aliran sungai, kawasan pinggir hutan, dan sekitar danau. Selain itu flora ini juga bisa mengikuti keadaan di daerah pegunungan pada ketinggian sekitar 2.800 meter di atas permukaan laut.
Curah hujan yang diharapkan Daun Afrika biar mampu bertahan hidup tidak terlalu tinggi. Paling tidak dalam satu tahun curah hujan pada lingkungan tumbuhnya berkisar antara 750 hingga 2.000 mm. Hal ini jugalah yang menciptakan Daun Afrika mempunyai kemampuan untuk menyesuaikan diri pada lingkungan di luar tempat Afrika mirip iklim tropis di Indonesia.
Sebaran Daun Afrika
Telah disebutkan bahwa Daun Afrika berasal dari dataran Benua Afrika yang beriklim tropis. Flora ini lalu menyebar ke berbagai negara di dunia. Beberapa negara yang ditumbuhi tanaman dengan nama bitter leaf secara liar antara lain Guinea Timur dan juga Somalia. Dari kawasan inilah penyebarannya berlanjut menuju tempat selatan dan utara Afrika.
Setelah meraih Afrika bagian utara, penyebaran Daun Afrika lalu berlanjut ke bagian timur Afrika Selatan dan terus sampai ke kawasan Yaman. Berikutnya persebaran Daun Afrika mulai merambah ke kawasan Benua Asia yang juga mempunyai iklim tropis dan sub-tropis. Tanaman ini sampai di China dan menyebar sampai ke Asia Tenggara.
Afrika Barat dikenal selaku kawasan yang paling kaya akan tanaman Daun Afrika. Flora ini lazimditanam dan dimanfaatkan sebagai sayur oleh penduduk Kamerun, Benin, Nigeria, Kongo, dan juga Gabon. Sementara itu setelah menyebar ke Asia, penduduk China umumnya mengolah flora ini selaku obat herbal untuk mengatasi aneka macam jenis penyakit.
Cara Menanam / Budidaya
Pada keadaan alami dan wajar , Daun Afrika bisa berkembangbiak secara mandiri dengan menciptakan tunas baru. Tunas tersebut berkembang di bagian pangkal pohon dan umumnya muncul dari batang utama. Tunas tersebut awalnya hanya berupa mirip akar yang lambat laun akan menjelma anakan gres.
Akan tetapi perbanyakan Daun Afrika lebih sering dijalankan dengan pinjaman insan khususnya jika sengaja dibudidayakan. Hal ini tidak lepas dari proses tumbuhnya yang terbilang mudah, sehingga tidak memerlukan perhatian serius.
Berikut ini ialah beberapa langkah sederhana untuk membudidayakan Daun Afrika, ialah:
- Pemotongan Batang. Langkah pertama yaitu memangkas bab batang atau cabang Daun Afrika. Bagian yang diambil mesti berasalk dari tanaman yang berusia bau tanah. Usia tumbuhan tersebut ditandai dengan ukurannya yang besar dan berwarna cokelat kotor.
- Penanaman Batang. Berikutnya batang yang telah dipotong mampu langsung ditanam pada lahan yang sudah disiapkan. Cara penanaman batang Daun Afrika sungguh gampang karena cukup ditancapkan langsung ke dalam tanah.
- Menyemai Batang. Langkah ini bisa dilakukan bila tak mau langsung menancap batang ke dalam tanah. Proses persemaian umumnya dijalankan dengan menyimpan batang di area basah dan ditunggu hingga batang tersebut mengeluarkan akar halus yang lalu ditanam di tanah.
- Perawatan Individu Baru. Sampai pada tahap penanaman batang Daun Afrika ditanah bahwasanya telah cukup. Sebab sesudah itu flora ini akan melaksanakan perkembangan alami dengan sendirinya dan tidak memerlukan perlakuan khusus selama cahaya matahari yang diperoleh optimal serta kondisi tanahnya gembur.
Kandungan Daun Afrika
Daun Afrika kaya kandungan senyawa kimia dan banyak sekali macam nutrisi. Tanaman ini mengandung persentase zat baik untuk tubuh, seperti protein 19,2%, karbohidrat 68,4%, asam askorbat 166,5%, serat 19,2%, dan lemak 4,7%. Selain itu ada juga nutrisi seperti kalium, sulfur, magnesium, selenium, kalsium, karotenoid, natrium, mangan, dan tembaga.
Senyawa kimia yang terkandung di dalam Daun Afrika antara lain saponin berupa steroid saponin dan vernoniosida, flavonoid, peptida, asam fenolat, seskuiterpen lakton berbentukcernolida, vernolepin, vernodalin, vernoladol, dan vernomygdin, peptida, luteolin, tannin, glikosida, dan xanton.
Kandungan nutrisi dan senyawa kimia itulah yang membuat Daun Afrika terasa sangat pahit. Rasa pahit tersebut sangat terasa di bagian daunnya yang juga sekaligus memberi khasiat obat untuk menangani berbagai macam penyakit yang mengancam kesehatan badan manusia.
Manfaat Daun Afrika
Tanaman dengan rasa pahit memang identik sebagai bahan dasar ramuan obat tradisional. Hal ini juga berlaku untuk Daun Afrika mempunyai rasa yang pahit. Beberapa penelitian bahkan juga telah pertanda bahwa flora ini mengandung sederet manfaat untuk kesehatan manusia.
Berikut ini adalah beberapa manfaat Daun Afrika untuk mengatasi berbagai macam penyakit yang mengganggu kesehatan, antara lain:
1. Mengobati Flu dan Pilek
Daun Afrika mempunyai kandungan senyawa flavonoid yang tinggi. Mengonsumsi daun ini dikala mengalami pilek ataupun flu diandalkan efektif untuk menyembuhkan. Sebab senyawa tersebut mampu langsung melakukan pekerjaan dengan cara membasmi virus yang mengakibatkan flu.
2. Menyembuhkan Tifus
Tifus adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri patogen bernama Salmonella typhosa. Bakteri ini memang tidak akan hilang sepenuhnya dari dalam tubuh penderita, tetapi berkala mengonsumsi Daun Afrika diyakini ampuh untuk mempercepat proses penyembuhan dengan cara melawan kuman penyebab tifus tersebut.
3. Mengurangi Risiko Penyakit Jantung
Penyakit jantung ialah salah satu jenis gangguan kesehatan yang sungguh berbahaya. Daun Afrika dimengerti kaya akan kandungan zat antiseptik dan antioksidan seperti asam lemak omega-6 dan omega-3. Kedua zat tersebut sudah terbukti secara klinis bisa menjaga pembuluh darah arteri yang berhubungan dengan tata cara kardiovaskular.
4. Menghindari Penyakit Ginjal
Ginjal memiliki tugas yang sungguh vital untuk kehidupan insan, sehingga kondisinya harus senantiasa dalam keadaan stabil. Daun Afrika diketahui mengandung banyak zat dan senyawa yang bisa menyehatkan fungsi ginjal, seperti asam lemak, vitamin, dan asam fenolat yang berperan sebagai antioksidan didalam badan manusia.
5. Mencegah Kanker
Daun Afrika juga efektif untuk mencegah kanker pada tubuh alasannya adalah di dalam daun tumbuhan ini terkandung zat antikanker. Bahkan sebuah penelitian ilmiah menyatakan bahwa Daun Afrika memiliki kegunaan untuk menghalangi kanker payudara karena zat antioksidan-nya memiliki kemampuan untuk mengatasi kerusakan pada sel DNA balasan radikal bebas.
6. Merawat Kecantikan Kulit
Daun Afrika juga mengandung androfolit dan andrografin yang efektif menangani penuaan dini pada kulit dan juga menangkal terjadinya infeksi yang berujung pada kerusakan jaringan kulit. Berdasarkan hal itu pemanfaatan Daun Afrika dalam bidang obat-obatan juga dimanfaatkan untuk bahan menghiasdiri.
Beberapa khasiat yang mampu diperoleh dengan rutin mengoleskan Daun Afrika yang telah dihaluskan pada paras dan kulit ialah menangani bengkak dan komedo. Selain itu tanaman ini juga efektif dipakai untuk mengatasi kurap dan kusta yang ada pada tubuh.
Komentar
Posting Komentar