Belakang Layar Sukses Budidaya Ikan Betutu Cepat Panen Dan Untung


Ikan berjulukan latin Oxyeleotris Marmorata atau yang kerap disebut selaku ikan malas, ialah kelompok ikan air tawar asal Indonesia yang umum dipasarkan dengan harga tinggi. Melihat banyaknya permintaan pasar atas jenis ikan ini, kesempatan budidaya ikan betutu cukup prospektif untuk ditekuni.





Prospek Pembesaran Ikan Betutu










Selain dijual dengan harga yang tinggi, jenis ikan gabus ini memiliki citarasa gurih yang khas, tidak kenyal, mempunyai daging yang empuk, serta tidak berduri. Berbeda dengan ikan gabus pada umumnya, warna daging ikan betutu terlihat sungguh putih. Bahkan saat bagian perut ikan dibelah, tidak ditemukan kotoran di dalam perut selain usus, jeroan, empedu, dan hati.





Jika ditilik dari sisi medis, ikan betutu mempunyai banyak khasiat yang diyakini bisa mengembangkan vitalitas, mempercepat penyembuhan luka seusai operasi, memperhalus kulit bagi perempuan, serta memiliki kandungan nutrisi yang baik bagi penderita penyakit autis. Harga pasaran ikan betutu mampu meraih 3-5 kali lipat dari harga ikan gabus biasa per kilonya.





Dengan khasiat dan usul yang terlalu banyak dimasyarakat, jenis ikan ini mulai banyak dibuat sebagai menu utama dari suatu restoran. Tak berlebihan kalau kemudian prospek pembesaran ikan betutu disebut sungguh luas.





Baca Juga : Kelebihan dan Cara Sukses Budidaya Ikan Gabus Lengkap





Panduan Pembesaran Ikan Betutu










1. Persiapan Kolam Tanah





Persiapan Kolam Tanah
(Sumber: Alamtani.com)




Ukuran ideal untuk media pembesaran ikan betutu yakni 500 meter persegi. Ukuran tersebut mampu memuat sampai 10.000 bibit ikan dengan perbandingan 10-20 ikan untuk setiap 1 meter perseginya.





Jumlah ikan di dalam bak mampu lebih dipadatkan lagi, tetapi pembudidaya perlu melengkapi kolamnya dengan aerator guna meningkatkan suplai oksigen di dalam air. Sehingga ikan tetap mampu bertahan di dasar bak tanpa perlu mengapung ke permukaan air.





Perlu dicatat, ikan betutu yang mengapung di permukaan air menawarkan bahwa ikan tersebut tidak sehat, entah itu sebab kurangnya kadar oksigen di dasar bak atau memang terjangkit penyakit.





Adapun bahan yang dibutuhkan untuk pembuatan kolam ikan betutu ialah kawat, cangkul, arit/golok, dan bambu selaku patok untuk pinggiran kolam.





Langkah-langkah pembuatan bak ikan:





  • Gali tanah dengan kedalaman 150 hingga 170 cm. Selanjutnya, bajak tanah tersebut sebelum diisi dengan air. Tujuan utama dilakukannya pembajakan tanah yaitu membersihkan bagian dasar bak dari benda-benda yang memiliki kemungkinan akan membahayakan ikan nantinya.
  • Tancapkan patok bambu berukuran 150-170 cm di sekeliling kolam. Ikat bambu yang telah tersusun rapi memakai kawat sebagai penyangga dinding kolam ikan.
  • Berikan pupuk sangkar dari kotoran kambing atau sapi pada dasar bak setidaknya 10-20 kg untuk setiap meter perseginya. Sebisa mungkin hindari penggunaan pupuk dari kotoran ayam. Mengingat sekam pada pupuk tersebut mampu menjadikan akhir hayat pada ikan betutu.
  • Setelah itu, isi kolam dengan air setinggi 100-120 cm.
  • Sebar bibit ikan betutu yang telah disiapkan ke dalam kolam.




Anakan ikan betutu yang cocok dijadikan selaku bibit umumnya memiliki ukuran 5-10 cm dengan berat 1-2 ons. Ciri lain dari bibit ikan betutu yang sehat dan berkualitas yakni tidak mempunyai luka fisik pada tubuhnya, bergerak aktif, pergerakan yang sigap, serta kulitnya terasa licin ketika dipegang.





Sebagai pelengkap informasi, tingkat kematian ikan betutu pada perjuangan budidaya condong sangat kecil, yaitu sekitar 0-10% saja. Asalkan bak budidaya mempunyai keadaan air yang higienis, tidak memiliki limbah beracun mirip halnya pestisida atau botol bekas, serta bibit yang dipilih berada dalam kondisi fit.





Baca Juga : Urutan Cara Budidaya Ikan Nilem dari Awal sampai Panen





2. Pemeliharaan





Pemeliharaan
(Sumber: Budidayajualbeliikanbetutu.wordpress.com)




Jenis pakan yang diminati ikan gabus malas ialah ikan-ikan kecil, kecebong, udang, dan cacing yang masih hidup. Ikan betutu condong kurang responsif pada pakan mati, walaupun masih dalam keadaan segar.





Alhasil, sisa kuliner yang tidak termakan lumayan banyak dan akhirnya mengendap di dasar kolam. Hal mirip ini akan menimbulkan timbulnya pencemaran air kolam, khususnya pada jenis bak terpal, semen, atau fiber. Tidak ada waktu atau takaran khusus dalam pinjaman pakan ikan.





Agar dapat menyediakan pasokan pakan yang cukup bagi ikan betutu, pembudidaya mampu menyertakan jenis ikan lain untuk dipelihara dalam 1 kolam. Misalnya saja indukan nila dan mujair.





Saat indukan nila atau mujair tersebut menetaskan telurnya, diperlukan anakannya dapat menjadi pakan bagi ikan betutu. Sedangkan untuk anakan ikan nila dan mujair yang masih hidup bisa dipanen setiap 2 kali dalam 1 tahunnya.





Kondisi air pada bak ikan semestinya tidak berlumpur dan selalu higienis. Kolam tanah mampu dikuras secara berkala sedikitnya 10-15 hari sekali. Sementara untuk jenis kolam semen atau terpal, mampu dikuras setidaknya 2 minggu atau 1 bulan sekali.





Upaya pengurasan kolam bertujuan untuk menetralisir kerak lumut pada dinding bak. Dimana kerak lumut tersebut dapat menyebabkan tumbuhnya jamur mematikan bagi ikan betutu.





Saat menyedot kolam budidaya ikan betutu, peternak perlu mencampakkan setidaknya 30-50% air bak. Kemudian, sikat bab dindingnya secara perlahan tanpa membuat pergerakan ekstrim yang mampu mengoyak atau mencederai ikan. Lakukan hal yang serupa pada bab dasar kolam.





Setelah itu, buang endapan kotoran pada dasar bak dengan cara disedot menggunakan alat hisap selang secara manual. Selama proses penyedotan berjalan, usahakan biar pemikiran air higienis baru bisa masuk ke dalam bak.





Sebaiknya, selang yang digunakan untuk menguras pembuangan kotoran tidak dibiarkan statis pada sebuah titik tertentu, melainkan digerakkan secara perlahan menyusuri setiap petak permukaan lantai dasar kolam yang memiliki endapan kotoran. Segera hentikan acara penyedotan dikala air di dalam kolam terlihat higienis. Kemudian, penuhi kolam dengan air gres sampai batas yang diperlukan.





3. Penyakit





Jenis penyakit yang paling kerap dihadapi ikan betutu ialah jamur dan basil yang timbul akibat kondisi air kolam kotor.





Cara pengobatan air betutu sendiri mampu dijalankan dengan merendam ikan yang terdampak penyakit dengan larutan garam ikan dalam dosis 20gr per 1 liter air selama kurang lebih 10 menit. Ulangi mekanisme tersebut setiap 3 kali sehari hingga ikan betutu benar-benar sembuh.





Berikut ini ialah beberapa cara untuk menghalangi timbulnya penyakit pada ikan gabus malas.





  • Memberikan pakan dalam jumlah yang cukup.
  • Melakukan sanitasi kolam secara terorganisir setidaknya 3 bulan sekali.
  • Mengganti air kolam sesering mungkin. Jika memungkinkan, pembudidaya bisa mengubahnya saban hari dengan cara dialiri.
  • Menjaga kebersihan air dalam kolam sehingga tidak ada sampah atau kotoran yang bisa mengundang bibit penyakit.
  • Memisahkan dan memusnahkan ikan berpenyakit yang telah tidak bisa ditolong.




Baca Juga : Trik Rahasia Cara Budidaya Ikan Nila Agar Cepat Panen





4. Panen





Panen
(Sumber: Infoakuakultur.com)




Ikan betutu yang dibudidayakan biasanya mulai mampu dipanen sesudah 8-12 bulan atau dikala beratnya telah meraih 4 ons. Pemanenan ikan betutu mampu dilakukan di siang hari dengan mempersiapkan daerah penampungan kolam plastik.





Setelah semua perlengkapan yang dibutuhkan siap, kuras air kolam secara perlahan agar membuat lebih mudah pembudidaya dalam menangkap ikan. Sortir ikan sesuai ukuran dan kondisinya. Dan ikan betutu pun siap untuk dipasarkan.





Selain penggunaan bibit unggulan dan media yang patut, keberhasilan dalam budidaya ikan betutu bergantung pada keuletan dan ketekunan pelaku budidayanya. Walau cukup mudah, proses pembesaran ikan betutu cukup banyak menyita waktu, tenaga, serta biaya dari pelakunya.





Jangan lupa untuk ikuti pertumbuhan situs web kita dengan LIKE Facebook, Follow Twitter dan Instagram TrikMerawat.com. Jangan Lupa Juga Untuk Follow Instagram dan Subscribe Channel Youtube penulis.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Daun Afrika – Taksonomi, Morfologi, Habitat, Sebaran, Faedah & Budidaya

Gurita – Taksonomi, Morfologi, Perilaku, Habitat & Reproduksi

Is It Toxic Or Simply Annoying?